Rabu, 18 Januari 2012

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN IPS SD

Nama : Deni Prasetya
NIM    : 292010007
Kelas   : RS10A
Tugas  : Pendidikan IPS SD
Pertanyaan :
1.      Secara historis epistomologis terdapat kesulitan untuk menelusuri perkembangan pemikiran PIPS di Indonesia. Jelaskan mengapa ?
Jawab :
a)      Karena di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidika IPS setua dan sekuat pengaruh NCSS ( National Council for the Social Studies ). Lembaga serupa yang dimiliki Indonesia adalah HISPIPSI (Himpunan Sarjana Pendidiksn IPS Indonesia).
b)      Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ilmu pendidikan IPS masih tergantung pada pemikiran atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidental untuk mengembangkan kurikulum melalui Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbud ( Puskur ).
2.      Coba anda jelaskan tentang pertama kali munculnya istilah IPS menurut Winataputra !
Jawab :
            Istilah IPS muncul pertama kali di Indonesia oleh Winataputra dalam Seminar Nasional tentang Civic Education pada tahun 1972 di Tawangmangu, Solo. Dari seminar tersebut, ada tiga istilah yang muncul dan digunakan, yaitu Pengetahuan Sosial, Studi Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yang diartikan sebagai suatu studi masalah-masalah sosial yang dipilih dan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah sosial itu dapat dipahami siswa. Dengan demikian, para siswa akan dapat menghadapi dan memecahkan masalah sosial sehari-hari.
3.      Mengapa kurikulum PPSP dianggap sebagai pilar dalam perkembangan pemikiran pendidikan IPS ?
Jawab :
Karena konsep IPS untuk pertama kalinya masuk ke dalam dunia persekolahan pada tahun 1972-1973, yakni dalam Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ( PPSP ) IKIP Bandung. Dalam kurikulum tersebut digunakan istilah Pendidikan Kewarganegaraan Negara yang didalamnya tercakup Sejarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, dan Civics yang diartikan sebagai Pengetahuan Kewarganegaraan Negara. Itulah mengapa kurikulum PPSP dianggap sebagai pilar dalam perkembangan pemikiran pendidikan IPS di Indonesia.
4.      Jelaskan perkembangan konsep IPS dari :
a.       Kurikulum 1975
b.      Kurikulum 1984
c.       Kurikulum 1994
d.      Kurikulum 2006
Jawab :
a.         Kurikulum 1975
Di dalam Kurikulum 1975, pendidikan IPS menampilkan 4 profil antara lain :
1.      Pendidikan Moral Pancasila menggantikan Kewargaan Negara sebagai bentuk Pendidikan IPS khusus.
2.      Pendidikan IPS terpadu untuk SD.
3.      Pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP yang menempatkan IPS sebagai konsep payung untuk sejarah, geografi, dan ekonomi koperasi.
4.      Pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah, ekonomi, dan geografi untuk SMA, atau sejarah dan geografi untuk SPG, dan IPS ( ekonomi dan sejarah ) untuk SMEA / SMK.
b.         Kurikulum 1984
Kurikulum IPS tahun 1984 pada hakikatnya hanya menyempurnakan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan Kurikulum 1975. Ditinjau dari segi pendekatan (metodologi) pembelajaran, kurikulum IPS tahun 1984 menggunakan pendekatan integratif dan struktural untuk IPS SMP dan pendekatan disiplin terpisah untuk SMA. Sedangkan pendekatan IPS untuk SD lebih mirip menggunakan integratif.
c.         Kurikulum 1994
Di dalam Kurikulum 1994, mata pelajaran PPKn merupakan pejaran sosial khusus yang wajib diikuti oleh semua siswa setiap jenjang pendidikan ( SD, SLTP, SMU ). Sedangkan mata pelajaran IPS diwujudkan dalam :
1.      Pendidika IPS terpadu di SD kelas III s/d kelas VI.
2.      Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTP yang mencakup materi geografi, sejarah, dan ekonomi koperasi.
3.      Pendidikan IPS terpisah-pisah yang mirip dengan tradisi in social studies taught as social science. Di SMU ini bidang IPS terpisah-pisah terdiri atas mata pelajaran Sejarah Nasional danSejarah Umum di kelas I dan II, Ekonomi dan Geografi di kelas I dan II, Sejarah Budaya di kelas III Program Bahasa, Ekonomi, Sosiologi, Tata Negara, dan Antropologi di kelas III Program IPS.
d.        Kurikulum 2006
Dalam Kurikulum 2006 yaitu KTSP ( Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan ), Pendidikan IPS kembali dipisahkan dengan PKn. Hal ini karena memperhatikan berbagai masukan dan kritik ahli pendidikan nasional dan politik bangsa, yaitu perlunya pendidikan Kewarganegaraan Bangsa. Maka antara IPS dan PKn dipisahkan meskipun tujuan dan kajiannya adalah sama yaitu membentuk warga negara yang baik. Tetapi PKn tetap diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah secara terpisah dengan IPS.



















Nama : Deni Prasetya
NIM    : 292010007
Kelas   : RS10A
Tugas  : Pendidikan IPS SD ( Generalisasi )
Topik  : Sekolah
  1. Peristiwa dan fakta-fakta yang menjadi dasar pengembangan materi pelajaran antara lain :
a.       Sejarah dibangunnya sekolah.
b.      Anggota di dalam lingkungan sekolah.
c.       Apa yang diajarkan di sekolah.
d.      Gambar denah sekolah.
e.       Identitas sekolah.
f.       Kegiatan di lingkungan sekolah.
g.      Jumlah pengajar dan siswa yang ada di sekolah.
h.      Ruangan yang ada di dalam sekolah
i.        Fasilitas yang dapat digunakan di sekolah.
  1. Konsep-konsep yang dapat dikembangkan :

§   Tahun dibangun
§   Bahan bangunan
§   Orang yang membangun
§   Tujuan dibangun
§   Lokasi
§   Nama jalan
§   Desa
§   Kecamatan
§   Kabupaten
§   Kepala sekolah
§   Guru
§   Siswa
§   Penjaga sekolah
§   Komite sekolah
§   Karyawan
§   Mata pelajaran
§   Ekstrakulikuler
§   Keterampilan
§   Denah
§   Peta
§   Luas
§   Batas-batas
§   Upacara bendera
§   Senam pagi
§   Baris-berbaris
§   Pramuka
§   Ruang kelas
§   Kantor / ruang guru
§   Ruang UKS
§   Perpustakaan
§   Laboratorium
§   Perpustakaan
§   Gudang
§   Kantin
§   Lapangan olahraga
§   Toilet
§   Halaman
§   Taman
§   Meja
§   Kursi
§   Papan tulis
§   LCD
§   Kapur tulis
§   Spidol
§   Penghapus
§   Buku
§   Alat olahraga
§   Alat praktik
§   Alat peraga

  1. Generalisasi yang digunakan :
a.       Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu.
b.      Setiap orang belajar di sekolah.
c.       Tujuan bersekolah adalah untuk menjadi pandai.
d.      Setiap hari senin diadakan upacara bendera di halaman sekolah.
e.       Fasilitas di sekolah dapat digunakan oleh semua siswa dan guru.
f.       Setiap sekolah memiliki kegiatan / program yang berbeda-beda.
g.      Kegiatan ekstrakulikuler dapat mengembangkan bakat dan keterampilan siswa.

TUGAS IPS {CONTOH RENCANA PENGEMBANGAN MATERI}

RANCANGAN PENGEMBANGAN MATERI
Kelas                : III
Semester          : I (satu)
Topik               : Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah
Sub Topik        : Lingkungan Sekolah
Standar Kompetensi
(1)   Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.
Kompetensi Dasar
(1.1)    Membuat denah dan peta lingkungan sekolah dan rumah.
Indikator
1.      Menjelaskan manfaat denah dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Membuat denah sekolah dilengkapi rencana penghijauan.
3.      Membuat denah rumah siswa dengan menentukan arah mata angin.
4.      Membaca denah rumah siswa ke sekolah.
5.      Membuat peta dari rumah siswa ke sekolah.
6.      Membaca peta dari rumah siswa ke sekolah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari topik ini siswa dapat :
1.      Menjelaskan manfaat denah.
2.      Membuat denah sekolah.
3.      Menyebutkan arah-arah mata angin.
4.      Membaca denah sekolah.
5.      Membuat peta dari sekolah ke rumah.
Fakta-fakta :
1.      Bakat siswa dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
2.      Setiap sekolah mengajarkan siswa untuk saling tenggang rasa.
3.      Koperasi sekolah menunjang kebutuhan pokok pelajar.
4.      Sekolah memiliki tata tertib.
5.      Sekolah memiliki tempat untuk belajar.
6.      Sekolah memiliki sarana dan prasarana seperti laboratorium, perpustakaan, UKS, dan koperasi sekolah.
7.      Sekolah mempunyai kurikulum untuk mengajar.
8.      Tenaga pengajar di sekolah adalah guru.
9.      Sekolah melakukan kerjasama dengan masyarakat.
Konsep-konsep yang dapat dikembangkan :
·         Tes
·         Ulangan
·         Ujian sekolah
·         Ujian nasional
·         Pekerjaan sekolah
·         Pekerjaan rumah
·         Kurikulum
·         Materi
·         Alat peraga
·         Media pembelajaran
·         Sumber belajar
·         Pramuka
·         Voli
·         Menari
·         Menghormati siswa yang berbeda keyakinan
·         Buku
·         Pensil
·         Alat-alat tulis
·         Petugas upacara
·         Hari kemerdekaan
·         Berseragam
·         Bersepatu hitam
·         Tidak boleh membolos.
Generalisasi :
1.      Sekolah adalah tempat belajar formal yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa.
2.      Kurikulum yang digunakan sekolah bertujuan untuk mengembangkan kompetensi.
3.      Kegiatan yang efektif dan efisien dapat meningkatkan mutu pendidikan.
4.      Sekolah berorientasi pada kemajuan pendidikan bangsa.
Nilai :
1.      Nilai material
a.       Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan.
b.      Siswa dapat mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.
c.       Siswa dapat belajar disiplin dan tanggungjawab.
2.      Nilai vital
a.       Siswa menjadi cermat dalam meneliti informasi.
b.      Siswa menjadi tekun dalam mempelajari informasi.
c.       Siswa menjadi aktif untuk mengumpulkan informasi.
3.      Nilai rohani
a.       Bersyukur dapat mengenyam pendidikan.
b.      Menghormati guru dan teman.
c.       Saling menghargai pendapat orang lain.
Sikap :
1.      Mematuhi peraturan sekolah.
2.      Menyelesaikan tugas tepat waktu.
3.      Memakai seragam yang rapi.
4.      Menghormati guru dan kepala sekolah.
5.      Tidak mencontek saat ulangan.
6.      Tidak berkelahi dengan teman.
7.      Melaksanakan tugas piket dengan baik.
8.      Memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran.
9.      Bekerjasama membersihkan lingkungan sekolah.
Keterampilan intelektual :
Melalui observasi, siswa mendapatkan tugas untuk mengamati sarana dan prasarana yang terdapat di lingkungan sekolah dan mampu menjelaskan manfaat dan fungsinya serta membuat laporan hasil observasi.
Keterampilan personal :
Siswa mampu menggambar denah sekolah dan menunjukkan batas-batas wilayah sekolah.
Keterampilan sosial :
Siswa mampu bekerjasama dengan cara berdiskusi dengan siswa lain mengenai hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Jenis kegiatan :
ü  Individual
ü  Diskusi kelompok
Pendekatan :
ü  CTL ( Contextual Teaching Learning )
ü  Cooperatif Learning
Penugasan kepada siswa :
ü  Observasi
ü  Menbuat denah
Lembar penilaian observasi :
Penilaian laporan siswa
No.
Aspek yang dinilai
Skor
Nilai
1.
Sistematika


2.
Isi :
-         Ketelitian
-         Kelengkapan
-         Ketepatan


3.
Pengembangan meteri


4.
Referensi



Jumlah



       Lembar penilaian denah
No.
Aspek yang dinilai
Nilai
1.
Ketepatan letak gambar

2.
Kejelasan gambar

3.
Kerapian

4.
Komponen denah


Jumlah


       Laporan kera siswa
No.
Sarana dan Prasarana
Fungsi
Ket.